Wednesday, October 31, 2012

PROSES BERFIKIR KREATIF



PROSES BERFIKIR KREATIF 

menurut D.W. Mckinnon (1962) menyatakan selain menghasilkan sesuatu yang baru seseorang baru bisa dikatakan berpikir kreatif apabila memenuhi dua persyaratan yaitu: 

· Sesuatu yang dihasilkannya harus dapat memecahkan persoalan secara realistik. 

· Hasil pemikirannya harus merupakan upaya mempertahankan sesuatu pengertian atau pengetahuan yang murni. 


Menurut Coleman dan Hammen, faktor yang secara umum menandai orang-orang kreatif yaitu: 

· Kemampuan kognitif: termasuk di sini kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang berlainan dan fleksibilitas kognitif. 

· Sikap yang terbuka: orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal maupun eksternal. 

· Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri: orang kreatif ingin menampilkan dirinya semampu dan semaunya, ia tidak terikat oleh konvensi-kovensi. Hal ini menyebabkan orang kreatif sering dianggap “nyentrik” atau gila. 


Empat Tahap Berpikir 

Agar mampu berpikir secara kreatif, pikiran harus dioptimalkan pada setiap tahap yang dilalui. Empat tahap pemikiran ialah preparasi, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. 

1. Tahap Preparasi (tahap penyediaan) 

Pada tahap preparasi, pikiran harus mendapat sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah yang sedang dihadapinya. Kemudian informasi itu diproses secara analogis untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada tahap orientasi. Si pemikir harus benar-benar mengoptimalkan pikirannya untuk mencari pemecahan masalah melalui hubungan antara inti permasalahan, aspek masalah, serta informasi yang dimiliki. 

Contoh: Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah. 



2. Tahap Inkubasi 

Tahap Inkubasi adalah tahap berfikir kreatif dan pengatasan masalah dimana kejadian mental yang tadinya digerakkan oleh persiapan yang direncanakan secara intensif, mencapai pencerahan mandiri sehingga tercapai pemahaman, yang mengarah pada pengatasan masalah. 

Pada tahap inkubasi, ketika proses pemecahan masalah menemui jalan buntu, biarkan pikiran beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar kita akan terus bekerja secara otomatis mencari pemecahan masalah. Proses inkubasi yang tengah berlangsung itu akan sangat tergantung pada informasi yang diserap oleh pikiran. Semakin banyak informasi, akan semakin banyak bahan yang dapat dimanfaatkan dalam proses inkubasi. proses berpikir tentang suatu masalah secara bawah sadar ketika terlibat dalam kegiatan lain. 



Ciri-ciri utama tahap inkubasi adalah sebagai berikut: 

1. Inkubasi banyak tergantung dari persiapan yang intensif dan berhati-hati. 

2. Inkubasi tidak memerlukan kesadaran berpikir dalam menangani masalah. 

3. Berfungsinya inkubasi adalah kondisi optimum terjadi melalui relaksasi atau istirahat kesadaran berpikir tentang masalah tersebut, bila perhatian ditujukan pada masalah-masalah yang lain melalui rangkaian inkubasi. 

4. Inkubasi meningkatkan berfungsinya belahan otak kanan atau imajinasi kreatif dengan permunculan pengatasan masalah kreatif. 

Contoh: Pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan berhadapan dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses pemecahan masalah berlangsung terus dalam jiwa bawah sadar kita. 


3. Tahap Iluminasi ( tahap Inspirasi ) 

Pada proses keempat, yakni iluminasi, proses inkubasi berakhir, karena si pemikir mulai mendapatkan ilham serta serangkaian pengertian (insight) yang dianggap dapat memecahkan masalah. Pada tahap ini sebaiknya diupayakan untuk memperjelas pengertian yang muncul. Di sini daya imajinasi si pemikir akan memudahkan upaya itu. 

Contoh: Masa Inkubasi berakhir ketika pemikir memperoleh semacam ilham, serangkaian insight yang memecahkan masalah. 


4. Tahap Verifikasi 

Pada tahap terakhir, yakni verifikasi, si pemikir harus menguji dan menilai secara kritis solusi yang diajukan pada tahap iluminasi. Bila ternyata cara yang diajukan tidak dapat memecahkan masalah, si pemikir sebaiknya kembali menjalani kelima tahap itu, untuk mencari ilham baru yang lebih tepat. 

Contoh: Tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis menilai pemecahan masalah yang diajukan pada tahan keempat. 


No comments:

Post a Comment